KEGUNAAN, PERANAN & JENIS-JENIS PENELITIAN
Oleh Tugiyo
Penelitian, dalam bahasa Inggris “research”, berarti suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, dan usaha-usaha itu dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah. Mengapa orang melakukan penelitian ? Hal ini tidak lain karena sifat ilmu pengetahuan adalah selalu ingin tahu dan selalu ingin menemukan hal-hal baru, adanya keinginan orang untuk memecahkan masalah yang dihadapinya (Machfoedz, dkk, 2005).
Moh Nazir (1988) menyatakan bahwa kegunaan penelitian adalah untuk menyelidiki keadaan dari, alasan untuk, dan konsekuensi terhadap suatu set keadaan khusus. Keadaan bisa dikontrol melalui percobaan atau observasi tanpa kontrol. Sedangkan peranan penelitian adalah memberikan fondasi terhadap tindak serta keputusan dalam segala aspek pembangunan; tidak ada suatu negara yang sudah maju dan berhasil dalam pembangunan tanpa melibatkan banyak daya dan dana dalam bidang penelitian; hasil penelitian tidak dapat segera dinikmati, tetapi biasanya mempunyai waktu tertentu.
Menurut Hadi dalam Machfoedz, dkk (2005), jenis-jenis penelitian dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Menurut bidangnya: pendidikan, sejarah, kesehatan, keperawatan, kebidanan, biologi, kedokteran, ekonomi, dll.

2. Menurut tempatnya: perpustakaan, lancah (lapangan), laboratorium.

3. Menurut pemakaiannya: murni (untuk menjelaskan gejala yang muncul pada suatu ikhwal, misalnya tentang teori penyebab kanker, penelitian cloning, bayi tabung, dll), terapan/terpakai (untuk mencobakan suatu system baru yang diujicobakan untuk memperbaiki atau memodifikasi proses atau system atau program dengan menggunakan teori-2.

4. Menurut tujuan umumnya: eksploratif (pencarian, penjajakan), developmental (pengembangan), verivikatif (pembuktian)

5. Menurut tarafnya: deskrtiptif, inferensial

6. Menurut pendekatannya: longitudinal, cross sectional
Sedangkan Singarimbun dalam Machfoedz, dkk (2005), membagi jenis penelitian dengan istilah type penelitian, yaitu: penelitian penjajakan (explorative), penelitian penjelasan (explanatory atau confirmatory research / pengujian hipotesisi atau testing research), dan penelitian deskriptif.
Penelitian penjelasan berkaitan dengan hubungan variable penelitian serta menguji hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya.
Penelitian deskriptif umumnya untuk mengetahui perkembangan dan frekuensi sarana fisik tertentu, fenomena social tertentu, yang hasilnya dicantumkan dalam table frekuensi.
Disamping itu, penelitian juga dibedakan menjadi 4 metode penelitian, yaitu:
a. Penelitian eksperimen (penelitian percobaan): suatu model penelitian dengan melakukan intervensi (perlakuan) pada subyek penelitian untuk mengetahui hasil perubahannya (perubahan pada variable atau obyek penelitian) setelah diperlakukan oleh intervensi itu. Eksperimen dapat dilakukan tanpa atau dengan kelompok pembanding (control).

b. Penelitian evaluasi (penelitian terapan, action research). Ada 2, yaitu evaluasi formatif, yang diteliti adalah pelaksanaan suatu program, dengan mencari umpan balik untuk memperbaiki suatu program, dan evaluasi summative dilakukan pada akhir program untuk mengukur mengenai keberhasilan program itu berhasil atau tidak.

c. Grounded research (grounded theory, penelitian atau teori dari bawah), yaitu penelitian yang berangkat (dimulai) dengan data-data, dikumpulkan, dikelompokkan, barulah dianalisis, sehingga menemukan teori-teori baru.

d. Analisis data sekunder, penelitian yang dilakukan dengan berbagai teknik metode atau jenis penelitian. Dapat juga digunakan untuk membandingkan dengan studi-2 yang pernah dilakukan.
Dalam penelitian kesehatan, Notoatmodjo (2002) dalam Machfoedz menyatakan bahwa berdasarkan metode penelitiannya, penelitian dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu:
a. Metode penelitian survai (survey research method)
Terdiri dari 1) penelitian survai deskriptif (penjelajahan), menggambarkan keadaan yang sebenarnya (obyektif) di dalam suatu komnitas masyarakat; 2) penelitian survai analitik (penjelasan), menjelaskan suatu kedaan. Analitik dibagi menjadi 3): Seksional silang (cross sectional), variable diukur dalam waktu bersamaan; Study restrospektif (retrospective study), penelitian dengan melihat ke belakang (masa lalu), longitudinal ke belakang; studi prospektif (prospective study, cohort, longitudinal ke depan), penelitian dengan melihat ke depan (yang akan datang).

b. Metode penelitian eksperimen
__________________________________
Referensi:
Machfoeddz, Ircham, dkk. 2005. Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan, Keperawatan, dan Kebidanan. Yogyakarta: Penerbit Fitramaya.
Nazir, Moh. 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar